Beijing Merasa Terancam Oleh Perusahaan E-Commerce dan Fintech Raksasa
Rezim Komunis Tiongkok mengeluarkan pedoman anti-monopoli untuk mengatur raksasa e-commerce dan fintech. Para ahli mengatakan itu karena perusahaan-perusahaan ini menimbulkan ancaman bagi kendali keuangan terpusat Beijing.
Beijing mulai berperang melawan raksasa e-commerce. Minggu lalu, Administrasi Umum Peraturan Pasar mengeluarkan draf: "pedoman anti-monopoli di sektor e-commerce," mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk mencegah dan menghentikan praktek monopoli dari platform semacam itu. Harga saham untuk platform ini turun 5 hingga bahkan lebih dari 10% tepat setelah pengumuman. Profesor Bisnis dari University of South Carolina Aiken, Frank Xie, menganggap lucu bagi rezim PKT untuk berbicara tentang anti-monopoli, karena jika monopoli itu ada, PKT-lah yang memelihara mereka.
Hanya beberapa hari sebelum pengumuman, 3 kementerian yang bertanggung jawab atas regulasi pasar, teknologi informasi internet, dan administrasi perpajakan mengadakan pertemuan untuk 27 platform e-commerce utama. Pejabat kementerian memperingatkan mereka untuk mematuhi hukum, dan mempertahankan pengendalian diri.
Secara luas diyakini bahwa langkah Beijing baru-baru ini terhadap grup Ant Financial, afiliasi dari Grup Alibaba, adalah sinyal yang serupa. Sebuah laporan baru-baru ini mengatakan, Xi Jinping secara pribadi menghentikan IPO Ant yang memecahkan rekor, senilai $ 37 miliar. Itu setelah pemegang saham pengendali, Jack Ma "menghina" para pemimpin rezim.
Sebuah editorial Financial Times mengungkapkan pendapat serupa. Dikatakan bahwa perusahaan teknologi keuangan seperti Ant Group menjadi ancaman bagi kendali terpusat Beijing. Dan bahwa langkah tersebut mungkin memiliki implikasi jangka panjang terhadap regulasi fintech.
-----------
Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)
Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/
Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/
Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan
#ecommerce #fintech #antgroup #jackma #alibaba #tiongkok #cina #china #pkt #partaikomunistiongkok #keuangan #finansial #ekonomi #investasi #hukuman #pemerintah #digital #investor #monopoli #ancaman
Rezim Komunis Tiongkok mengeluarkan pedoman anti-monopoli untuk mengatur raksasa e-commerce dan fintech. Para ahli mengatakan itu karena perusahaan-perusahaan ini menimbulkan ancaman bagi kendali keuangan terpusat Beijing.
Beijing mulai berperang melawan raksasa e-commerce. Minggu lalu, Administrasi Umum Peraturan Pasar mengeluarkan draf: "pedoman anti-monopoli di sektor e-commerce," mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk mencegah dan menghentikan praktek monopoli dari platform semacam itu. Harga saham untuk platform ini turun 5 hingga bahkan lebih dari 10% tepat setelah pengumuman. Profesor Bisnis dari University of South Carolina Aiken, Frank Xie, menganggap lucu bagi rezim PKT untuk berbicara tentang anti-monopoli, karena jika monopoli itu ada, PKT-lah yang memelihara mereka.
Hanya beberapa hari sebelum pengumuman, 3 kementerian yang bertanggung jawab atas regulasi pasar, teknologi informasi internet, dan administrasi perpajakan mengadakan pertemuan untuk 27 platform e-commerce utama. Pejabat kementerian memperingatkan mereka untuk mematuhi hukum, dan mempertahankan pengendalian diri.
Secara luas diyakini bahwa langkah Beijing baru-baru ini terhadap grup Ant Financial, afiliasi dari Grup Alibaba, adalah sinyal yang serupa. Sebuah laporan baru-baru ini mengatakan, Xi Jinping secara pribadi menghentikan IPO Ant yang memecahkan rekor, senilai $ 37 miliar. Itu setelah pemegang saham pengendali, Jack Ma "menghina" para pemimpin rezim.
Sebuah editorial Financial Times mengungkapkan pendapat serupa. Dikatakan bahwa perusahaan teknologi keuangan seperti Ant Group menjadi ancaman bagi kendali terpusat Beijing. Dan bahwa langkah tersebut mungkin memiliki implikasi jangka panjang terhadap regulasi fintech.
-----------
Penjelasan tentang istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok (Virus PKT)”
New Tang Dynasty (NTD) Television menggunakan istilah “Virus Partai Komunis Tiongkok” atau “Virus PKT” sebagai pengganti dari istilah “COVID-19” atau “Virus Korona Baru”, akibat dari tindakan menutup-nutupi Partai Komunis Tiongkok di awal penyebaran virus dan menyebabkan pandemi global.
Editorial The Epoch Times berbahasa Inggris yang merupakan media afiliasi NTD juga mengungkapkan bahwa penggunaan nama “Virus PKT” diperlukan untuk membedakan para ‘korban virus’ (warga Tiongkok dan dunia) dari ‘pihak yang mengorbankan’ (Partai Komunis Tiongkok)
Donasi dukung kami ☛ https://ntdindonesia.com/donasi/
Lebih banyak berita dan artikel ☛ https://ntdindonesia.com/
Terhubung dengan kami di Facebook ☛ https://facebook.com/ntdindonesia/
Video inspirasi setiap hari ☛ https://www.youtube.com/ntdkehidupan
#ecommerce #fintech #antgroup #jackma #alibaba #tiongkok #cina #china #pkt #partaikomunistiongkok #keuangan #finansial #ekonomi #investasi #hukuman #pemerintah #digital #investor #monopoli #ancaman
- Catégories
- E commerce Divers
Commentaires